Jumat, 24 Juni 2011

halaman 6 ( artikel analisis instruksional )

Random Article at belajardesaingrafis.com
siapa yg bisa jawab dg betul dpt *****??
siapa+yg+bisa+jawab+dg+betul+dpt+%2A%2A%2A%2A%2A%3F%3F download pdf ebookPertanyaan Oleh: !4Ñ™ siapa yg bisa jawab dg betul dpt *****?? di mana download coreldraw X3,X4 &X5 yg portable tapi yg bisa untuk windows 7???? tapi harus lengkap linknya downloadnya dari coreldraw X3,X4 &X5??
bagaimana agar cara cepat untuk menggambar di coreldraw?
bagaimana+agar+cara+cepat+untuk+menggambar+di+coreldraw%3F download pdf ebookPertanyaan Oleh: inyas bagaimana agar cara cepat untuk menggambar di coreldraw? a. dengan coreltrace b. langsung di tembak saja ==>Cara cepat Desain corel Draw (1)cara menggambar di coreldraw (1)cara mudah menggambar dengan coreldraw (1)
coreldraw paling baru?
coreldraw+paling+baru%3F download pdf ebookPertanyaan Oleh: ○○○razizal○○○ coreldraw paling baru? minta link untuk download nya ya ==>corel draw paling baru (1)

halaman 5 ( menetapkan program pembelajaran )

5.menetapkan program pembelajaran 
Model ini dapat dilaksanakan dengan kriteria-kriteria tertentu antara lain:
Penyelenggara; sebagaimana penyelenggara program pendidikan keaksaraan pada umumnya, penyelenggara program pada model ini adalah lembaga penyelenggara program PNF yang memiliki badan hukum yang jelas dan berpengalaman menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan.
Pendidik; pendidik dalam hal ini adalah pendidik program pendidikan keaksaraan yang memiliki kemampuan untuk membelajarkan warga belajar secara individual. Pendidik ini harus memiliki waktu, rencana pembelajaran yang disusun berdasarkan kemauan dan kemampuan warga belajar.
Kelompok Belajar; secara administratif warga belajar ini ditampung dalam sebuah kelompok belajar yang berjumlah 10 orang untuk tiap Kelompok Belajar.
Pembelajaran: main point yang dibahas pada model ini adalah pada model pembelajaran. Pada model individual ini, setiap individu adalah setiap pribadi unik yang memiliki minat, kebutuhan, kemauan dan kemampuan yang berbeda. Oleh karenanya sebagai seorang individu warga belajar mendapatkan hak untuk memperoleh pembelajaran sesuai dengan kondisi individual.
Rekruitmen: second point yang dibahas pada model ini adalah model rekruitmen. Apabila pada model penyelenggaraan konvensional rekruitmen dilakukan secara massal, pada model ini rekruitmen dilaksanakan secara partial dan berkelanjutan (sekuensial). Pola rekruitmen adalah pola ‘tambal sulam’.Rekruitmen dilakukan sejumlah warga belajar yang menyelesaikan program pembelajaran.
Evaluasi: sebagaimana model pembelajaran, evaluasi juga dilaksanakan secara individual. Evaluasi awal dilaksanakan untuk menentukan kemampuan warga belajar, sekaligus menentukan rencana program belajar bagi setiap warga belajar. Evaluasi akhir dilaksanakan di akhir program belajar. Setiap warga belajar yang dianggap telah memiliki kompetensi keaksaraan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar (SKKD) berhak untuk mengikuti evaluasi akhir.
Ada dua macam hasil pembelajaran yang ditargetkan dalam pengembangan model pendidikan keaksaraan melalui rekrutmen sekuensial ini, yaitu keberaksaraan warga belajar dan hasil pembelajaran berupa keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penghasilan dan kemandirian.

halaman 4 ( menetapkan ujian instruksional )

 4.menetapkan tujuan instruksional
Tujuan instruksional merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan dalam sistem pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum dalam pembukaan Undang undang dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Gambaran tentang ciri ciri kedewasaan yang perlu dikembangkan pada anak didik dapat ditemukan dalam penentuan perumusan mengenai tujuan pendidikan, baik pada taraf nasional maupun taraf pengelolaan institusi pendidikan. Perumusan suatu tujuan pendidikan yang menetapkan hasil yang harus diperoleh siswa selama belajar, dijabarkan atas pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang telah menjadi milik siswa. Adanya tujuan tertentu memberikan arah pada usaha para pengelola pendidikan dalam berbagai taraf pelaksanaan.

halaman 3 ( langkah-langkah analisis instruksional )

3.langkah-langkah analisis instruksional
1. Menuliskan perilaku umum yang telah anda tulis dalam TIU untuk mata pelajaran yang sedang anda kembangkan.
2. Menulis setiap perilaku khusus yang menurut anda menjadi bagian dari perilaku umum tersebut. Jumlah perilaku khusus untuk setiap perilaku umum berkisar antara 5-10 buah.
3. Menyusun perilaku khusus ke dalam suatu daftar dalam urutan yang logis dimulai dari perilaku umum, perilaku khusus yang paling ”dekat” hubungannya dengan perilaku umum diteruskan ”mundur” sampai perilaku yang paling jauh dari perilaku umum.
4. Menambah perilaku khusus tersebut atau mengurangi jika perlu.
5. Menulis setiap perilaku khusus tersebut dalam suatu lembar kartu atau kertas ukuran 3 x 5m cm.
6. Menyusun kartu tersebut di atas meja atau lantai dengan menempatkannya dalam struktur hierarkikal, prosedural atau pengelompokan, menurut kedudukan masing-masing terhadap kartu yang lain. Letakkan kart-kartu tersebut sejajar atau horisontal.
7. Jika perlu, tambahkan dengan perilaku khusus lain yang dianggap perlu atau kurangi bila dianggap lebih.
8. menggambar letak perilaku-perilaku tersebut dalam bentuk kotak-kotak di atas kertas lebar sesuai dengan letak kartu yang telah di susun.
9. meneliti kemungkinan menghubungkan perilaku umum yang satu dan yang lain atau perilaku-perilaku khsusus yang berada di bawah perilaku umum yang berbeda.
10. Memberi nomor urut pada setiap perilaku khusus dimulai dari yang terjauh sampai ke yang terdekat dengan perilaku umum. Pemberian nomor urut ini akan menunjukkan urutan perilaku terrsebut bila diajarkan kepada mahasiswa. Ada hal yang perlu diperhatikan dalam memberi nomor urut tersebut. Pertama, pemberian nomor urut perilaku-perilaku khusus yang terstruktur hierarkikal harus dilakukan dari bawah ke atas. Kedua, pemberian nomor urut perilaku-perilaku khusus yang terstruktur prosedural dapat berlainan dari urutan penampilan perilaku-perilaku khusus tersebut dalam pekerjaan. Ketiga, pemberian nomor urut perilaku-perilaku khusus yang terstruktur pengelompokan dilakukan dengan cara yang sama dengan prosedural.
11. Mengkonsultasikan atau mendiskusikan bagan yang telah disusun. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Lengkap tidaknya perilaku khusus sebagai penjabaran dari setiap perilaku umum
b. Logis tidaknya urutan dari perilaku-perilaku khusus menuju perilaku umum.
c. Struktur hubungan perilaku-perilaku khusus tersebut (hierarkikal, prosedural, pengelompokan, atau kombinasi).

halaman 2 ( manfaat analisis instruksional )

2.manfaat analisis instruksional
a. Membantu bantu para guru/pendidik maupun penyusun disain instruksional untuk mengorganisir tugas-tugas pokok dalam hubungannya dengan subtugas yang harus dipelajari siswa. Pengorganisasiannya adalah sedemikian, sehingga merupakan urutan logis sesuai dengan keadaan sebenarnya manakala tugas tersebut dilaksanakan.Proses ini akan memberikan gambaran yang jelas bagi siswa mengenai yang diharapkan dapat dikerjakan setelah selesai mengikuti suatu pelajaran. b. Membantu para guru di dalam menganalisis tingkah laku (behavior) berkenaan dengan masing-masing tugas pokok maupun subtugas. Dengan cara demikian, semua pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tugas pokok dapat diidentifikasikan.
c. Membantu para penyusun disain instruksional dan para guru/pendidik untuk memperkirakan waktu yang diperlukan untuk belajar, sehingga siswa dapat melaksanakan suatu tugas dengan baik.

halaman 1 ( pengertian analisis instruksional )

1.pengertian analisis instruksional
~suatu prosedur, yang apabila diterapkan pada suatu tujuan instruksional, akan menghasilkan suatu identifikasi kemampuan-kemampuan bawahan (sub ordinate skills) yang diperlu¬kan bagi siswa untuk mencapai tujuan instruksional.menurut Dick & Carey (dalam Zuhairi, 2008)
~suatu alat yang dipakai oleh para penyusu¬n desain instruksional atau guru untuk membantu mereka didalam mengidentifikasi setiap tugas pokok yang harus dikuasai/dilaksanaan oleh siswa dan sub tugas atau tugas dasar yang membantu siswa dalam menyelesaikan tugas pokok.menurut Esseeff, P.J.
~kesimpulan: bahwa analisis instruksional merupakan proses menjabarkan perilaku umum ke perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis.